August 15, 2024 Pada Saat Pembuatan Program Komputer Kapankah Algoritma Dibuat Pada Saat Pembuatan Program Komputer Kapankah Algoritma Dibuat – Berikut adalah file versi HTML http://elista.akprind.ac.id/staff/bukualgo_ebook_suwanto.pdf. Secara otomatis menghasilkan versi HTML saat Anda menjelajahi web. Page 1 1 Page 2 2 Logika Informatika TIFS 1604 3 SKS Suwanto Raharjo, S.C., M.Com Teknik Informatika Teknologi Industri IST AKPRIND Yogyakarta Page 3 3 KATA PENGANTAR Logika proposisi merupakan ilmu dasar yang sangat berperan dalam pemrograman dengan mempelajari algoritma. Proses kerja komputer tidak terlepas dari program, dimana komputer akan menerjemahkan program-program tersebut ke dalam suatu sistem yang logis. Oleh karena itu, mempelajari logika proporsional sebagai landasan logika algoritmik sangat penting dalam pembelajaran pemrograman dan pembelajaran bahasa pemrograman. Algoritma memegang peranan yang sangat penting dalam bidang teknik informatika pada umumnya dan pemrograman pada khususnya. Algoritma membantu siswa mengembangkan kekuatan mereka Berikut ini adalah versi HTML dari file http://elista.akprind.ac.id/staff/bukualgo_ebook_suwanto.pdf.G o o g l e secara otomatis menghasilkan versi HTML ketika Anda menjelajahi web. Pada Saat Pembuatan Program Komputer Kapankah Algoritma Dibuat Logika proposisional adalah ilmu dasar untuk mempelajari algoritma dan logika implisit memainkan peran yang sangat penting dalam pemrograman. Proses kerja komputer tidak lepas dari program, dimana komputer akan menerjemahkan program tersebut dengan menggunakan sistem logika. Oleh karena itu, mempelajari logika proporsional sebagai dasar logika algoritmik sangat penting untuk mempelajari pemrograman dan mempelajari bahasa pemrograman. Algoritma memegang peranan yang sangat penting dalam bidang teknik informatika pada umumnya dan pemrograman pada khususnya. Algoritma membantu siswa mengembangkan daya nalar atau kerangka berpikir yang sistematis untuk memahami masalah dan membuat rencana atau ide untuk menyelesaikan suatu masalah yang baik sehingga dapat menghasilkan masalah yang tepat. Buku ini banyak memuat contoh-contoh beserta alternatif pemecahannya sehingga pembaca dapat mengembangkannya untuk menyelesaikannya Buku Stdata Py 1 8 Semoga contoh latihan ini dapat membantu pembaca memahami algoritma dengan lebih baik Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan puji syukur yang tak terkira kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. . Penulis mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika IST AKPRIND Yogyakarta yang telah menerbitkan buku ini, istri tercinta Imautami, S.Si, M.Kom atas ide kreatifnya, serta putra dan putri tercinta Naufal Rasendria Aptaraharema dan Najwa Rashika Az-Zahra. Rahar. Yang selalu memotivasi untuk bekerja. Akhir kata, saya berharap buku ini dapat memberikan kemudahan dan wawasan bagi pembaca yang ingin mempelajari konsep-konsep penalaran ilmu informasi. Saran dan kritik yang ditujukan untuk penyempurnaan buku ini dapat dikirimkan ke alamat email [dilindungi email]. Yogyakarta, Desember 2007 oleh Suwanto Raharjo, S.C, M.Com Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Gambar Daftar Tabel 1 Argumen Proposisi 1.1 Proposisi 1.2 Hubungan Proposisi 1.3 Penjelasan 1.4 Ciri-ciri Kalimat Logis 1.5 Kalimat Terkuantifikasi 1.5.1 Negasi Kalimat Terkuantifikasi 1.6 Koherensi 1.6 Koherensi 1 Gambar. Halaman 773 Struktur Urutan 3.1 Urutan 3.2 Contoh Kasus Urutan 3.3 Latihan 4 Struktur Seleksi 4.1 Instruksi IF5.1.1 Instruksi IF Sederhana5.1.1.1 Instruksi IF dengan Kondisi Tunggal5.1.1.2 Instruksi IF Instruksi IF. ELSE4.2 Contoh Kasus IF dan IF – ELSE4.3 Petunjuk IF Bertingkat 4.4 Contoh Kasus Instruksi IF Bertingkat 4.5 Instruksi Saklar 4.6 Contoh Instruksi Saklar 4.7 Latihan 5 Struktur Loop 5.1 Instruksi FORLE2 – DO5.4 Contoh Kasus Pernyataan WHILE – DO5 .5 latihan Page 886 Subprogram 6.1 Subprogram6.2 Contoh Contoh Subprogram 6.3 Pengulangan 6.4 Contoh Contoh Pengulangan 6.5 Latihan 7 Array 7.1 Array 7.2 Array7.3 Contoh Latihan 8 Metode 18 Pilih metode pengurutan. A1318049 Bab 1 8 Algoritma Dan Pemograman 1 8.1.2 Descending 8.2 Metode Bubble Sort 8.2.1 Ascending 8.2.2 Descending 8.3 Metode Insertion Sort 8.3.1 Ascending 8.3.2 Descending 8.4 Metode Merge Sort Metode Halaman 998.4.1 Ascending 8.4.2 Descending 8.5 Latihan 9 Pencarian 9.1 Metode Pencarian Berurutan 9.1.1 Metode Pencarian Berurutan 9.1.1 Pencarian Array Tidak Berurutan 9.1.2 Pencarian Array Berurutan 10.1.2.1 Pencarian Array Ascending 10.1.2 Metode Pencarian 10.1. 1 Pencarian Ascending Array 10.2.2 Pencarian Descending Array 9.3 Latihan Daftar Pustaka Profil Penulis Daftar Gambar 2.1 Flowchart Menghitung Rata-Rata 2.2 Flowchart Cetak Tiket Parkir 2.3 Tahapan Pemrograman 3.1 Flowchart Urutan 3.2 Flowchart Menghitung Luas Persegi Panjang 3.3 Flowchart Menghitung Luas dan Keliling 3.4 Flowchart Ilustrasi2 Diagram Alir Instruksi Kedua 2.4. Versi IF 4. t IF – ELSE4 .3 Diagram Alir Instruksi SWITCH5.1 Diagram Alir Instruksi untuk Peningkatan Format 5.2 Diagram Alir Instruksi untuk Penurunan Format 5.3 Diagram Alir Instruksi WHEN – DO 6.1 Ikhtisar Subprogram 6.2 Ilustrasi Perhitungan Faktorial Daftar Tabel 1.1 BUKAN aturan 1.2 DAN aturan 1.3 atau 1.4 Aturan IF – THEN 1.5 IF dan HANYA aturan IF1.6 Aturan IF – THEN – ELSE Soal Simulasi Digital Kelas 10 Kunci Jawaban 2021 Bab 1 Logika Proposisi Tujuan Umum Pembelajaran : 1. Memahami logika proposisi 2. Memahami hubungan proposisi 3. Memahami sifat-sifat logika 4. Memahami penjelasan pernyataan 5. Memahami Kalimat Kuantitatif 6. Menarik Kesimpulan Berdasarkan Implikasinya Logika proposisional merupakan ilmu dasar untuk mempelajari algoritma dan logika asosiatif memegang peranan yang sangat penting dalam pemrograman. Proses kerja suatu komputer tidak lepas dari program, dimana komputer akan menerjemahkan program-program tersebut ke dalam suatu sistem yang logis. Dengan alasan di atas, mempelajari logika proporsional sebagai landasan logika algoritmik sangat penting untuk mempelajari pemrograman dan mempelajari bahasa pemrograman. Blok penyusun logika dasar diidentifikasi dengan huruf kecil (p, q, r, …). Pernyataan hanya dapat diwakili oleh kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mempunyai nilai kebenaran, yaitu dapat benar atau salah, tetapi tidak mungkin mempunyai kedua nilai tersebut. Contoh: p : 9 adalah bilangan ganjil. q : 10 x 8 = 88 Lawan dari kalimat deklaratif adalah kalimat terbuka, artinya kalimat yang nilai kebenarannya tidak dapat ditentukan. Contoh: 1. Mau kemana? 2. Kerjakan latihan ini! 3. Jam berapa sekarang? Contoh di atas tidak berfungsi sebagai pernyataan karena kalimatnya tidak benar atau salah (tidak ada nilai benar atau salah). Halaman 15151.2 Relasi Proposisi Untuk menggabungkan dua proposisi atau lebih diperlukan suatu konjungsi Proposisi + Konjungsi Proposisional → Kalimat Untuk menggabungkan proposisi dan kombinasinya diperlukan kaidah sintaksis yaitu kaidah yang menggabungkan proposisi dan konjungsi proposisi sehingga menghasilkan kalimat (kalimat logis) 1 Setiap proposisi adalah sebuah kalimat tanpa adanya konjungsi proposisi 2. Jika p adalah sebuah kalimat, maka p juga bukan sebuah kalimat. Pernyataan negatif adalah pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan dengan pernyataan utama. Preposisi dengan kata ‘tidak’, ‘tidak’ dll. Misalnya ada proposisi p, maka negasinya adalah -p atau ~p. Contoh : p : Semua siswa adalah pelajar Halaman 1616~p : Semua siswa bukan siswa 3. Jika p dan q merupakan kalimat, maka konjungsi ‘pand q’ juga merupakan kalimat. Koneksi ada dua Soal Simdig Kelas 2.1 Proposisi pertama (p) disebut anteseden dan proposisi kedua (q) disebut konsekuen. Misal :p : 2 bilangan prima q : 2 > 3p q : jika 2 bilangan prima maka 2 > 3.6 Jika p dan q merupakan kalimat maka ekuivalennya ‘pif dan hanya jika q juga merupakan kalimat. Kesetaraan atau bi-inklusi adalah gabungan dua pernyataan yang berbentuk ‘p jika dan hanya jika q’ Kata penghubung lainnya adalah iof, iff, if dan only if (bhb). Simbol yang digunakan adalah ↔. Contoh: p : 4 bilangan genap. q : 4 2.p↔q : 4 Bilangan genap habis dibagi jhj 4 2.7. Jika p, q dan r merupakan kalimat maka syarat ‘if p maka q else r’ juga merupakan sebuah kalimat. Contoh: Jika x=5 maka y=x jika tidak, y=2x Salah) pada setiap simbol proposisi kalimat logika. Aturan semantik merupakan aturan yang digunakan untuk menentukan nilai kebenaran suatu kalimat. Tabel kebenaran dibuat untuk merepresentasikan hal ini dengan lebih mudah 1. Aturan negasi (bukan aturan) negasi benar jika proposisi awal salah dan sebaliknya negasi bernilai benar salah jika proposisi awal benar pnot pTrueFalseFalseTable Tabel 1.1 Bukan aturan 2. Konjungsi Aturan Konjungsi dikatakan benar jika masing-masing pernyataan komponen pqp dan q benar TrueTrueTrueFalseTrueFalseTrueFalseFalseTabel 1.3 ATAU ATURAN HUBUNGAN KONEKSI DAN DISKONEKSI Berlaku sifat aljabar logika berikut: a) Hukum Idempotenpvp = pp∧p = p Halaman 2020b. Lpvq komutatif = qvpp∧q = q∧pc. Lpvq)v r = pv(qvr)p∧q)∧r asosiatif = p∧(q∧r)d. Hukum Distributifpv(q∧r) = (pvpvq) ∧ (pvr)p∧(qvr) = (p∧q) v (p∧r)e. Hukum Identitas v Salah = pp ∧ Benar = pp v Benar = Benar ∧ Salah = Salah. Pelengkapop v tidak p = Benarp ∧ tidak p = Salahtidak(bukan p) = p. Hukum Konjungsi dan Negasi Disjungsi De Morgan: Doc) Pseude Code Algoritma 21~ (pvq) = ~p ∧ ~q~ (p∧q) = ~p v ~q4 Aturan Implikasi (Aturan IF-THEN) Implikasi dikatakan salah jika antesedennya benar dan konsekuensinya salah. Definisi: a) Jika (p →q) dengan implikasi (q→p) adalah kebalikannya) jika (p→q) dengan implikasi maka (~p → ∼q) adalah kebalikannya) jika (p→q) dengan implikasi maka (~ q→ ∼p ) merupakan kontraposisi) Jika (p→q) benar, maka (q→p), (~p →~q), dan (~q → ~p) belum tentu benar. Halaman 22225. Aturan Kesetaraan (Aturan JIKA DAN HANYA JIKA) Jika unsur-unsur proposisi mempunyai nilai yang sama, maka bijeksinya benar, pqp jika dan hanya jika qTrueTrueTrueTrueFalse FalseTrue False FalseTrueTable 1.5 Aturan IF AND ONLY IF 6. Aturan Bersyarat (Aturan IF – THEN – ELSE) Jika p benar, maka q berlaku. Page 2323Tabel 1.6 ATURAN IF-THEN-ELSE 1.4 Sifat-sifat Kalimat Logis 1. Sah Suatu kalimat f dikatakan sahih jika f memegang I pada setiap penafsiran f maka f benar. Contoh: a. (p dan q) jika dan hanya jika (q dan p) b. p bukan pc. (p dan (jika r maka s)) jika dan hanya jika (jika r maka s) dan p)d. (p atau q) atau tidak (p atau q) e. (jika p maka tidak q) jika dan hanya jika tidak (p dan q) 2. Puas Suatu kalimat f dikatakan memuaskan, jika untuk penafsiran I f untuk f maka f benar Contoh: a. jika (jika p maka q) maka qb. (jika p maka q) atau (r dan s)c. (jika p maka q) atau r Askarasoft, Author At Askarasoft Halaman 24243. Kontradiksi Kalimat f disebut kontradiksi, jika untuk setiap penafsiran i f untuk f maka f salah. Contoh: a. p dan bukan pb. ((p atau q) dan bukan r) jika dan hanya jika ((p maka r) dan (jika q maka r) 1.5 Kalimat Berkuantifikasi Kalimat berkuantifikasi adalah pernyataan yang mengandung ekspresi jumlah benda yang terlibat. Contoh: semua , memiliki, beberapa, semua tidak, dst. Ada dua jenis bilangan, yaitu: 1. Bilangan universal (untuk semua…) Bilangan universal mempunyai arti umum atau menyeluruh. Notasi yang digunakan adalah ∀ yang dibaca Jasa pembuatan program aplikasi, jasa pembuatan program database, jasa pembuatan program python, jasa pembuatan program, pada pembuatan program komputer algoritma dibuat, jasa pembuatan program komputer, pembuatan program, jasa pembuatan program android, pembuatan program komputer, jasa pembuatan program kasir, program algoritma, harga jasa pembuatan program aplikasi News