December 6, 2023 Silsilah Bani Abbasiyah Silsilah Bani Abbasiyah – Presentasi berjudul: “SINGKAT TENTANG ABBASIYAH DAULAH. #GURU ABBASIYAH DAULAH Pemerintahan Abbasiyah Daulah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Bani Umayyah sebelumnya,”— Transcript presentasi: 2# PEMERINTAHAN DAULAH ABBASIYAH Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Bani Umayyah sebelumnya. Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abdullah al-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas. Model pemerintahan yang diterapkan oleh Daulah Abbasiyah bervariasi sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Pemerintahannya berlangsung dari tahun 132 S – 656 S (750 M – 1258 M) Silsilah Bani Abbasiyah 3 DISTRIBUSI DI WILAYAH ABBASYAH 1. Periode pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), dikenal dengan periode pertama pengaruh Persia. 2. Periode kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama. 3. Periode ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih di bawah kekuasaan raja-raja Abbasiyah. Periode ini juga dikenal sebagai periode kedua pengaruh Persia. 4. Periode keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani sejak masa pemerintahan khalifah Abbasiyah, sering juga disebut periode kedua di bawah pengaruh Turki. 5. Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa dimana raja ini lolos dari pengaruh dinasti lain, namun kekuasaannya hanya berkembang di sekitar kota Bagdad dan berakhir dengan invasi Mongol. Tahukah Anda, Inilah Urutan Khalifah Islam 5 IBUKOTA PEMERINTAHAN Pada mulanya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri, Khalifah al-Mansur (khalifah kedua) memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya, Bagdad dekat ibu kota lama Persia, pada tahun 762. IKLAN. Pusat pemerintahan dinasti Bani Abbas terletak di tengah-tengah Persia. Di ibu kota baru ini, al-Mansur mengkonsolidasikan dan mengatur pemerintahannya, termasuk pembentukan lembaga eksekutif dan yudikatif. 6 KALIFA PERIODE KEDUA (AL-MANSUR) Al-Mansur mengkonsolidasikan dan mengorganisir pemerintahannya dengan membentuk lembaga eksekutif dan yudikatif. Di bidang pemerintahan, al-Mansur menciptakan tradisi baru dengan menunjuk Wazir sebagai koordinator kementerian yang ada. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, yang berasal dari Balkh, Persia. Ia juga mendirikan badan protokol negara, sekretariat negara, dan kepolisian negara selain mereformasi angkatan bersenjata. Ia mengangkat Muhammad bin Abdurrahman sebagai hakim di lembaga peradilan negara. Peranan pos yang ada sejak zaman Bani Hmayyah diperkuat dengan tugas-tugas tambahan. Dahulu hanya untuk pengiriman surat, pada masa al-Mansur, layanan pos bertugas mengumpulkan semua informasi di daerah agar pengelolaan negara dapat berjalan dengan lancar. Direktur layanan pos ditugaskan melaporkan perilaku gubernur setempat kepada raja. 7 KALIFA PERIODE KE-3 (AL-MAHDI) perekonomian mulai membaik dengan peningkatan pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi. Selain itu, transit komersial antara Timur dan Barat juga mendatangkan banyak kekayaan. Basrah menjadi pelabuhan penting. 8 PERIODE KHILAPAH HARUN AR-RASYID (786-809 M) Kepopuleran daulah Abbasiyah mencapai puncaknya pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah (786-809 M) dan putranya al-Ma’ebony ( 813 -833 M). Harun al-Rasyid menggunakan sebagian besar kekayaan negara untuk tujuan sosial dan mendirikan rumah sakit, fasilitas pendidikan kedokteran, dan apotek. Saat itu setidaknya ada 800 dokter. Selain itu, pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, masyarakat, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya dan sastra berada pada masa keemasannya. Pada periode inilah negara Islam memantapkan dirinya sebagai negara yang paling kuat dan tak tertandingi. Perebutan Kekuasaan Antara Khalifah Al Amin Dengan Al Ma Mun ( M) Dan Dampaknya Bagi Dinasti Abbasiyah 9 MASA CALIFAH AL-MA’MUN (813-833) Al-Ma’mun yang sangat mencintai ilmu filsafat, mempekerjakan penerjemah profesional untuk umat Nasrani dan umat beragama lainnya. Ia mendirikan sekolah-sekolah, salah satu karyanya yang terpenting adalah pembangunan Baitul-Hikmah, pusat penerjemahan, universitas dan perpustakaan yang dilengkapi dengan observatorium. Mendirikan Majlis Munadharah (lembaga penelitian). Pembentukan Dewan Negara 10 USIA KHALIFAT AL-MU’TASIM (833-842) Al-Mu’tasim, khalifah berikutnya (833-842 M), memberi kesempatan besar kepada Turki untuk bergabung dengan pemerintahan, keterlibatan mereka dimulai sebagai pengawal . sebuah tentara Dinasti Abbasiyah melakukan perubahan pada sistem militer. Prajurit dilatih secara khusus untuk menjadi prajurit profesional. Berkat hal tersebut, kekuatan militer Dinasti Bani Abbas menjadi sangat kuat. Namun pada periode ini banyak terdapat tantangan dan gerakan politik yang mengganggu stabilitas, baik dari internal Bani Abbas maupun dari luar. Gerakan-gerakan tersebut, seperti gerakan sisa-sisa Bani Umayyah dan kelompok internal Bani Abbas, revolusi al-Khawarij di Afrika Utara, gerakan Zindiq di Persia, gerakan Syi’ah, dan para ulama konflik antar negara dan aliran pemikiran agama. , semua bisa ditekan. Kesebelas ulama Islam pada masa Abasiyah adalah sebagai berikut: Bidang Filsafat. Para ulama di bidang filsafat adalah Abu Easyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang dikenal dengan sebutan al-Farabi, Abu Zusuf bin Ishak yang dikenal dengan sebutan al-Kindi. , Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusd, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail. Dalam bidang ilmu kedokteran, cendekiawan muslim di bidang kedokteran adalah Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai bapak ilmu kimia, Hunaian bin Ishak yang dikenal sebagai ahli penerjemahan buku-buku asing, Ibnu Sahal, ar-Razi (ahli campak). ). dan cacar), dan Tsabit. Ibnu Qurra. Dalam bidang matematika, cendekiawan muslim dalam bidang matematika adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (penemu bilangan 0) dengan bukunya Aljabar, Geometri, Ilmu Matematika, Hmar bin Farukhan (bukunya Yuadriparttum), Banu Musa; ilmu mengukur permukaan, bidang, dan lingkaran). 12 Bidang Ilmu Falak. Para ulama di bidang ilmu Falak adalah Abu Masyar alFalaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul Falak), Jabir Batany (pembuatan teleskop bintang), Raihan Bairuny (bukunya al-Afarul Bagiyahainil Khaliyah, Istkhrajul Autad dkk). Bidang Astronomi Para ulama di bidang Astronomi adalah al-Farazi (pencipta Astro Lobe), al-Gattani/Albetagnius, al-Farghoni atau Alfragenius. Bidang keilmuan tafsir. Para ulama yang bergerak di bidang ilmu Tafsir adalah Ibnu:arir at-abary, Ibnu Atyah al-Andalusy, as-Suda, Mupatl bin Sulaiman, Muhammad bin Ishak dan lain-lain. Bidang ilmu Hadits. Para ulama yang bergerak di bidang ilmu hadis adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, at-Tarmidzi dan lain-lain. Dinasti Abbasiyah Kepemimpinan Dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan. 13 Bidang ilmu Kalam (tawhid) Para ulama bidang ilmu Kalam adalah Wasil bin Atha, Abu Huzail al-Allaf, ad-Dhaam, Abu Hasan al-Asyary, Hujjatul Islam Imam al-Gazali. Pembahasan ilmu tauhid lebih luas dibandingkan masa-masa sebelumnya. Bidang ilmu tasawuf (ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.) Para ulama bidang tasawuf adalah al-Qusairy dengan karya ar-Ri_alatul Qusyariyah, Syahabuddin dengan karya Awariful Maarif, Imam al-Gazali dengan karya al-Bashut, al-Wajiz dan lain-lain. Imam Fuqaha (Ahli Fiqih) Ulama Islam yang beriman Fuqaha adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambali. 14 PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN PADA PERIODE BANI ABBASIYAH # Pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah adalah : a. Kota Bagdad merupakan ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah yang didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754-775 M) pada tahun 762. Kota ini terletak di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan kota Bagdad terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809AD) dan putranya al-Ma’mun (813-833AD) b. Kota Samarra terletak di sebelah timur Sungai Tigris, sekitar 60 km dari kota Bagdad. Kota ini memiliki 17 istana kecil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota lain. Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup manfaat sosial tetapi juga peradaban dalam setiap aspek kehidupan, seperti administrasi pemerintahan dengan perkantoran, sistem organisasi militer, sektor pemerintahan, pertanian, perdagangan dan industri, Islamisasi pemerintahan, penelitian di bidang kedokteran, astronomi, matematika, geografi, sejarah, filsafat Islam, teologi, hukum (fiqh), serta etika Islam, sastra, seni dan terjemahan seperti pendidikan, seni, arsitektur, termasuk pendidikan dasar (Kuttab), menengah dan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tertulis, seni, musik dan arsitektur. Download ppt “RANGKASAN DAULAH ABBASIYAH. #GURU ABBASIYAH DAULAH Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Bani Umayyah sebelumnya,” Agar situs web ini dapat berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami Syarif Mekah adalah gelar yang diberikan kepada Gubernur Mekah, Madinah, dan wilayah Hijaz sekitar Ja’far Ash Shadiq Nama gelar Syarif sebenarnya diambil dari nama gelar kehormatan keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Hal ini sesuai dengan tradisi Islam yaitu pemberian gelar Syarif dan Maulay kepada keturunan Nabi Muhammad SAW yang merupakan keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dan pemberian gelar Sayy atau Habib dan segala variasinya kepada keturunannya. . Nabi Muhammad SAW yang merupakan keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib. Sejak masa Bani Abbasiyah, jabatan Gubernur Mekkah tidak lagi dipilih oleh Khalifah melainkan menjadi hak turun temurun dari keturunan Nabi Muhammad SAW. Apapun khilafahnya, apapun khalifahnya, semua orang sepakat untuk memberikan kehormatan ini kepada keturunan Nabi Muhammad SAW, dan semuanya berakhir pada tahun 1925 ketika keluarga Saud mencaplok Hijaz dan mengusir Bani Hasyim dari tanah Hijaz. Setelah itu, Bani Saud menguasai Mekah dan Madinah dan penerus Bani Hasyim memulai sejarah penuh gejolak mereka di Suriah, Irak dan Yordania. Majalah Sejarah Kebudayaan Islam Daftar Nama Syarif Mekkah [sunting | edit sumber ] Di bawah Kekhalifahan Fatimiyah [ sunting | sunting sumber ] Klan Ja’fari [ sunting | edit sumber] Di bawah Dinasti Ayyubiyah dan Abbasiyah pertama (Baghdad)[sunting | sunting sumber ] Keluarga Qatadah [ sunting | edit sumber] Syarif Husein bin Ali bin Muhammad dari Dhawu Awn. Pendiri Kesultanan Hijaz mengklaim semenanjung Arab, Irak dan Suriah dan memproklamirkan dirinya sebagai Khalifah Islam. Pada tahun 1924, Raja Abdul Aziz bin Saud dari Najd menyerang Mekah dan merebut kota Mekah dengan Abbasiyah Adalah Dinasti Kekhalifahan Islam, Ketahui Sejarah, Masa Kejayaan Dan Tokohnya Proses lahirnya bani abbasiyah, peta kekuasaan bani abbasiyah, gambar bani abbasiyah, keruntuhan bani abbasiyah, sejarah singkat bani abbasiyah, asal usul bani abbasiyah, masa kejayaan bani abbasiyah, tokoh tokoh bani abbasiyah, bani abbasiyah, silsilah dinasti bani abbasiyah, peninggalan bani abbasiyah, sejarah bani abbasiyah News