October 13, 2023 Jawaharlal Nehru Adalah Pemrakarsa Terlaksananya Gnb Yang Berasal Dari Jawaharlal Nehru Adalah Pemrakarsa Terlaksananya Gnb Yang Berasal Dari – Negara-negara yang terlibat dalam GNB dan menghadiri KTT pertama adalah Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi, Burma, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba dan Indonesia. (GNB) adalah gerakan yang dipimpin oleh negara-negara Dunia Ketiga, dengan lebih dari 100 negara anggota, dan berupaya menjalankan kebijakan luar negeri secara netral dan tidak menganggap dirinya beraliansi dengan Blok Barat atau Blok Timur. Jawaharlal Nehru Adalah Pemrakarsa Terlaksananya Gnb Yang Berasal Dari GNB didirikan pada tanggal 1 September 1961, dipimpin oleh Soekarno (Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Jawaharlal Nehru (India), Kwame Nkrumah (Ghana) dan Joseph Broz Tito (Yugoslavia). Non Blok, Asia Afrika Latar belakang berdirinya GNB yaitu pada tahun 1945, ketika Perang Dunia Kedua berakhir, muncul dua blok yaitu Blok Barat (Liberalisme-Demokrat-Kapitalisme) dan Blok Timur (Sosialis-Komunis). Negara di Blok Barat lebih banyak yaitu 8 negara (USA, UK, Perancis, Belanda, Belgia, Luksemburg, Norwegia dan Kanada). Sedangkan Blok Timur hanya terdiri dari 4 negara (Uni Soviet, Cekoslowakia, Rumania, dan Jerman Timur). ) dan Blok Timur membentuk Pakta Warsawa. Tak hanya itu, kedua blok juga masih mencari sekutu untuk meningkatkan pertahanannya di Asia, Afrika, dan Amerika. Kedua blok sudah tidak lagi berperang, namun perbedaan antar kubu masih menjadi isu dalam kehidupan internasional. Menyikapi situasi tersebut, negara-negara baru merdeka di kawasan Asia-Afrika pun turut melakukan perundingan, tepatnya melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA) di kawasan Bandung, Jawa Barat. Modul Ips Kelas 9 , memiliki hubungan dekat dengan Gerakan Non-Blok di Konferensi Asia-Afrika. Kesepakatan tersebut lahir pada pertemuan negara-negara anggota KAA di Indonesia pada tahun 1955. Kemudian, pada tanggal 1–6 September 1961, Konferensi Tingkat Tinggi Pertama (KT) kembali diadakan di Bogor, Yugoslavia. Konferensi tersebut dihadiri oleh 25 negara, termasuk Indonesia, dan lahirlah organisasi bernama Negara Netral. Oleh karena itu, GNB resmi berdiri pada tanggal 1 September 1961. Negara-negara yang berafiliasi dengan GNB dan menghadiri KTT pertama adalah Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi, Burma, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba, Siprus, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal. , Somalia, Sudan, Tunisia, RPA, Yaman dan Yugoslavia. Peran Indonesia dalam proses lahirnya GNB dan aktivitas organisasi ini sangatlah penting. Diawali dengan langkah Indonesia sebagai negara yang baru merdeka dan berupaya meredam ketegangan dunia akibat Perang Dingin, upaya menjaga perdamaian internasional. Ips Terpada Kelas 9 By Wico Wicaksono 1. Sebagai salah satu negara pencetus KAA yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok. Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menggalakkan penerapan KAA yang berperan penting dalam pembentukan GNB. Presiden Soekarno dan empat pemimpin dunia lainnya juga memelopori berdirinya GNB. 2. Sebagai salah satu negara yang diundang pada KTT GNB yang pertama. Sebab Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan berperan besar dalam mengundang dan mengajak negara lain untuk bergabung dalam konferensi tersebut. 3. Sebagai Presiden dan Penyelenggara KTT GNB X yang diselenggarakan di Jakarta dan Bogor pada tanggal 1-7 September 1992, Indonesia juga menjadi pionir dalam diperkenalkannya kembali Dialog Utara-Selatan, yaitu dialog yang mempererat hubungan antar negara. Negara berkembang (Selatan) dan negara maju (Utara). Pengumuman Penting Jadwal Maintenance Server (GMT) Minggu 26 Juni, 02.00 – 08.00. Situs akan mati pada waktu yang ditentukan! 2 9 2 IPS Kelas IXd. Berkurangnya ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur menghasilkan penyelesaian konflik tanpa kekerasan. Organisasi GNB dipimpin oleh lima orang tokoh, yaitu: a. Presiden Ir. Sukarno (Indonesia), n. Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), c. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Dr. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India), Denmark. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana) Sumber: Ensiklopedia Umum Pelajar, 20052. Sejarah Berdirinya Gerakan Non Blok Setelah berakhirnya Perang Dunia II, muncul dua blok kekuatan yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan berideologi liberal, sedangkan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dan berideologi komunis. Munculnya kedua kekuatan ini merupakan ancaman serius terhadap perdamaian. Oleh karena itu lahirlah Gerakan Non-Blok (GNB) sebagai solusinya. KAA dianggap sebagai cikal bakal berdirinya NAM. KAA melahirkan prinsip-prinsip perdamaian, kerjasama internasional, kebebasan, kemerdekaan dan hubungan antar bangsa. Pada tahun 1956 Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Joseph Bros. Tito (Yugoslavia) dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India) mengadakan pertemuan di Briony. Pada bulan September 1960, tiga orang mengadakan pertemuan dengan Ir. Soekarno dan Nkrumah dari Ghana. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pertemuan persiapan konferensi GNB di Kairo pada bulan Juni 1961. Pada konferensi di Kairo, kriteria negara yang diundang pada konferensi GNB pertama dan prinsip-prinsip GNB dirumuskan. KTT Gerakan Non-Blok Lihat Jendela Informasi Konferensi Tingkat Tinggi (KT) Isi Deklarasi Beograd Gerakan Non-Blok Forum tertinggi organisasi yang dihasilkan pada KTT GNB yang pertama, sebagaimana dinyatakan: Dikutip. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin 1. Negara-negara yang mengakhiri Perang Dingin dan juga kepala pemerintahan negara-negara anggotanya. Hingga tahun 2006, KTT GNB antara blok Barat dan Timur telah diselenggarakan sebanyak empat belas kali, seperti dijelaskan pada Tabel 14.5 untuk menciptakan lingkungan yang damai. 2. Menyerukan Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk berdamai Tabel 14.5. Implementasi KTT GNB dan berakhirnya Perang Dingin. HASIL KONGRES TEMPAT DAN WAKTU KONFERENSI 1. KTT GNB I di Beograd, berupaya merundingkan praktik imperialisme dan kolonialisme Yugoslavia pada 1 – 6 September 1961, pencegahan uji coba senjata nuklir, dan upaya blokade koordinasi antara blok Barat dan Timur. KTT II GNB di Kairo, Mesir pada tanggal 5 – 10 Oktober 1964 membahas upaya perdamaian dunia dan kerja sama ekonomi. Peran Bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Bab 14 Perkembangan Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional 2 9 3No. Tempat dan waktu konferensi Pembahasan hasil konferensi upaya perdamaian3. KTT GNB III di Lusaka, Zambia, Dunia Tumbuh Sejahtera dan Negara Berkembang 8 September-10. 19704. KTT GNB IV di Aljir, Aljazair 5 – 9 1973 Membahas upaya meningkatkan kerja sama dan mengembangkan saling pengertian antar negara, serta mengurangi ketegangan di Timur Tengah, kebangkitan Rhodesia dan diskriminasi rasial di Afrika Selatan.5 V GNB KTT di Kolombo, Sri Lanka 16 – 19 September 1976 membahas upaya memperkuat persatuan dan integritas antar negara berkembang selain menghindari ancaman perang nuklir.6. KTT GNB VI di Havana, Kuba pada tanggal 16 – 19 September 1979 membahas upaya mencapai “Tatanan Ekonomi Dunia Baru” bagi negara-negara berkembang dan mengusulkan perundingan global untuk membentuk kerja sama global. KTT GNB VII di New Delhi, India menghasilkan “Pesan New Delhi” tanggal 7 – 12 Maret 1983 untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan Namibia serta mendukung upaya pembentukan krisis ekonomi dunia. “Tatanan Ekonomi Dunia Baru”. 8. KTT GNB VIII di Harare, Zimbabwe tanggal 1 sampai 6 September membahas upaya mengakhiri konflik antara Irak dan Iran. 19869. KTT GNB IX di Beograd, Yugoslavia, 4-7 September 1989 membahas upaya kerja sama dan dialog antar negara Selatan. KTT GNB X di Jakarta, Indonesia pada tanggal 1 – 6 September menghasilkan Jakarta Message atau Pesan yang berisi Pesan Jakarta tahun 1992 yang membahas masalah kependudukan, penyelesaian utang luar negeri, pembentukan cadangan pangan bersama, peningkatan kerjasama antara negara Utara dan Selatan serta antara negara-negara Utara dan Selatan. Negara-negara Selatan 11. KTT GNB XI di Cartagena, Kolombia 16 – 22 Oktober 1995 Upaya menyelenggarakan kembalinya demokrasi dan pembahasan demokrasi di Forum PBB. KTT GNB XII di Durban, Afrika Selatan 1 – 6 September 1998 Pembahasan upaya demokratisasi dalam hubungan antar negara di dunia. KTT GNB XIII di Kuala Lumpur, Malaysia membahas kebangkitan GNB dan upaya meredakan Perang Teluk 20 – 25 Februari 2003 III.14. KTT GNB XIV di Havana, Kuba pada tanggal 1 – 6 September 2006 menghasilkan pernyataan yang mengutuk serangan Israel ke Lebanon, mendukung program nuklir Iran, mengkritik kebijakan AS dan menyerukan PBB untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada negara-negara kecil dan berkembang. Negara Sumber: http://id.wikipdia.org/wiki/Gerakan-Non-Aligned, 2008, dengan modifikasi 2 9 4 IPS Kelas IX4. Perkembangan GNB dan Peran Indonesia. Perkembangan GNB pasca Perang Dingin, kerjasama antar anggota GNB nampaknya masih tetap antusias. Saat itu kepemimpinan berada di tangan Indonesia (1992-1995). Indonesia telah memulai kerja sama teknis di beberapa bidang, seperti: 1) pelatihan tenaga kesehatan dan keluarga berencana, 2) studi banding pejabat pertanian; dan 3) menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan untuk mengurangi utang luar negeri negara berkembang. Setelah kepemimpinannya digantikan oleh Kolombia, kerjasama antar anggota mulai menurun sehingga perlu dihidupkan kembali (revival) yang telah dimulai pada tahun 2003 pada KTT GNB ke-13 di Malaysia dan KTT GNB ke-14 di Kuba. Pada tahun 2006. , belum membuahkan hasil. Peran Indonesia dalam GNB Keikutsertaan Indonesia dalam GNB disebabkan oleh kesesuaian kebijakan GNB dengan politik luar negeri yang terbuka dan proaktif. Indonesia percaya bahwa perdamaian hanya dapat dicapai tanpa didukung oleh perjanjian militer atau aliansi militer. Artinya NAM dinilai paling tepat. Peran Indonesia dalam GNB adalah sebagai berikut: 1) Indonesia berperan utama dalam pembentukan GNB. Indonesia telah memainkan peran penting sejak konsepsi GNB. Bersama Jawaharlal Nehru yang juga memelopori KAA, Presiden Soekarno memprakarsai pembentukan GNB. Terakhir, india bersama empat pemimpin India, Ghana, Yugoslavia, dan Mesir mengumumkan berdirinya GNB. Indonesia juga aktif dalam persiapan menjadi tuan rumah KTT GNB di Beograd. 2) Pada KTT GNB X tahun 1992, Indonesia menjabat sebagai tuan rumah KTT dan Presiden Sueharto menjabat sebagai Presiden GNB dan Kependudukan. 4) Indonesia telah memulai upaya untuk menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan. Acara Penciptaan “Setelah berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1990-an, apakah Gerakan Non-Blok masih perlu dipertahankan?” Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian presentasikan di depan kelas bersama kelompok lain! Bab 14 Perkembangan Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerjasama Internasional 2 9 5D. Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) Jeli Window Info merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN kini terdiri dari 10 negara, Brunei Darussalam, Indonesia, Protein nabati adalah protein yang berasal dari, shopify adalah perusahaan perdagangan elektronik yang berasal dari negara, protein hewani adalah protein yang berasal dari, bahan makanan yang berasal dari nabati adalah, angklung adalah alat musik yang berasal dari, organisasi pemuda yang berasal dari sulawesi adalah, alat musik yang berasal dari ntt adalah, unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari, gambang kromong adalah kesenian yang berasal dari, contoh alat musik gambang kromong yang berasal dari indonesia adalah, ayam betutu adalah makanan khas yang berasal dari provinsi, pendiri asean yang berasal dari filipina adalah News