October 24, 2023 Ilmu Yang Mengajarkan Penyerahan Diri Kepada Allah Ilmu Yang Mengajarkan Penyerahan Diri Kepada Allah – Sederhananya, tawakal adalah memberi. Semuanya harus pasrah dan bergantung pada kehendak Allah SWT. Ini adalah bagian dari iman. Karena seseorang pasrah, berarti ia benar-benar beriman kepada Yang Maha Kuasa. Menyerah adalah tidak ingin mempercepat sesuatu yang Tuhan ingin akhiri, atau tidak ingin mengakhiri sesuatu yang Tuhan ingin percepat. Hendaknya setiap presentasi dan tindakan didasarkan pada kehendak Tuhan. Ini benar-benar tawakal. Artinya dia tidak memaksakan kehendaknya pada hawa nafsunya (makhluknya). Dia hanya mengikuti apa yang telah Allah tetapkan. Ia selalu siap menerima segala sesuatu baik menyenangkan maupun menyedihkan. Namun, berhenti bukanlah suatu kebiasaan, dan orang tidak boleh berhenti dari pekerjaannya sebagai sebuah kewajiban. Ia tunduk pada kehendak Allah dengan selalu mengikuti Sunnatullah dan Sunnah Nabi. Ia menetapkan pekerjaan itu sebagai bentuk kesabaran dan rasa syukur atas apa yang menimpa dirinya. Ilmu Yang Mengajarkan Penyerahan Diri Kepada Allah Oleh karena itu, kepercayaan dan usaha tidak dapat dipisahkan. Mereka saling mendukung untuk beribadah kepada Allah. Kedua perintah tersebut berasal dari Allah, kerja keras adalah perintah-Nya kepada tubuh kita dan thawakkul adalah perintah-Nya kepada hati kita sebagai wujud keimanan kepada Allah. Sebagaimana firman Allah dalam ayat QS. Ali Imran : 159 Muslimah Mengaji Pribadi Teruji Artinya: “Ketika kamu berhenti berpikir, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” Sebagai umat Islam sejati, marilah kita berserah diri kepada Allah dan berserah diri dengan setia. Karena Allah menyukai orang-orang yang memberi. Melalui ketundukan kita telah menempatkan diri kita sebagai hambanya yang selalu taat kepada Tuannya. Apakah tidak ada kenikmatan yang menyamai nikmatnya cinta Allah SWT? KUNCI-2: Menghargai dan mengapresiasi perilaku jujur, pembelajaran, tanggung jawab, kepedulian (kesabaran, kerja sama), rasa hormat, keberanian berbuat baik bagi masyarakat dan lingkungan tempat manusia bekerja dan hidup; KI-3 : Memahami informasi (fakta, teori dan metode) berkaitan dengan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan peristiwa yang dapat dilihat; KUNCI-4 : Melakukan percobaan, mengolah dan mengungkapkan dalam ranah konkrit (menggunakan, menganalisis, mensintesis, mengadaptasi dan mencipta) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menulis dan mengarang) sesuai dengan yang diajarkan di sekolah dan lainnya sumber informasi yang serupa dengan sudut pandang/teori. 4 Pengetahuan Dasar : 2.8 : Mengikuti semangat para ilmuwan Islam untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari 3.10 : Memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sampai dengan masa Bani Umayyah dan Abbasiyah 4.10 : Mengulang kembali sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sampai dengan masa Bani Umayyah dan Abbasiyah 4.10 : Mengulang kembali sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sampai dengan masa Bani Umayyah dan Abbasiyah Masa Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari Saran: Bercerita tentang perkembangan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah. Membicarakan tentang ciri-ciri ilmuwan muslim dan kiprahnya sampai masa Abbasiyah. sejarah perkembangan ilmu pengetahuan hingga masa Abbasiyah. Menciptakan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan hingga masa Abbasiyah dengan mengikuti tokoh-tokoh ilmiah Islam. Bani Abbasiyah, atau Kekhalifahan Abbasiyah, adalah kekhalifahan Islam yang memerintah dari Bagdad. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat ilmu pengetahuan dengan menerjemahkan dan meneruskan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah mengalahkan Bani Umayyah dan menaklukkan seluruh wilayah mereka kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah merupakan keturunan paman Nabi Muhammad SAW, Abbas bin Abdul-Muththalib ( ), sehingga mereka juga merupakan bagian dari Bani Hasyim. Ia memerintah dari tahun 750 hingga 1258 Hindari Kontroversi Tasawuf ABDI MANAF ABDI SYAM HASYIM ABDUL MUTHALIB ABU THALIB ALI ABDULLAH MUHAMMAD SAW ABBAS ABBUL ABBAS ABU JAFAR ABDULLAH ALI ALI MUHAMMAD IBRAHIM Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M) dianggap sebagai periode pertama pengaruh Persia. Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M) dianggap sebagai periode kekuasaan Turki pertama. Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M) merupakan masa kekuasaan dinasti Buwaih pada masa pemerintahan penguasa Abbasiyah. Periode ini dianggap sebagai periode kedua pemerintahan Persia. Periode keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa pemerintahan dinasti Bani pada masa pemerintahan khalifah Abbasiyah, dianggap sebagai periode kedua kekuasaan Turki. Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa dimana khalifah tidak mempunyai kekuasaan dinasti lain, namun kekuasaannya hanya efektif di kota Bagdad. 9 Pada masa Abul Abbas, ibu kota pemerintahan berada di Kufah yang berpindah ke Hira dan Ambar (al-Hasyimiyah). Abu Ja’far al-Mansur kemudian memindahkan ibu kota ke Kufah. Namun demi membangun dan menjaga stabilitas negara, al-Mansur memindahkan ibu kota negara ke kota Bagdad yang dibangunnya hanya selama 4 tahun, dengan arsitek Amran bin Waddah dan Hajjaj bin Arthah, di dekat bangunan kuno. ibu kota Persia. Ctesiphon, pada tahun 762 M. I B U K O T A P E M E R I N T A H A N Untuk pertama kalinya pemerintahan Bani Abbas mencapai masa keemasannya. Secara politik, para khalifah sangat berkuasa dan sekaligus menjadi pusat kekuasaan politik dan agama. Di sisi lain, kesejahteraan masyarakat akan mencapai tingkat yang tinggi. Dan keberhasilan membangun landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Awalnya Bani Abbasiyah lebih menekankan pada pembangunan dunia dan kebudayaan Islam dibandingkan ekspansi regional. Periode Pertama: Masa Keemasan Wazir I: Khalid bin Barmak, dari Balkh, Persia Muhammad bin Abdurrahman datang sebagai hakim keadilan. layanan pos diselenggarakan untuk mengumpulkan semua informasi tentang Al-Mansur, pendiri utama Dinasti Abbasiyah, Pdf) Titik Temu Antara Islam Dan Filsafat Al-Mahdi (L), perekonomian meningkat, Basrah menjadi pelabuhan Al-Hadi (L), Harun Ar-Rasyid (L) Kesejahteraan, masyarakat, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, serta budaya dan sastra adalah masa emasnya, Al-Amin (L), Al-Ma’mun (L), Baitul-Hikmah, pusat penerjemahan, perguruan tinggi dan perpustakaan telah dilibatkan dalam penyelidikan, dan Munadharah Majlis (organisasi penelitian) didirikan. L): Kaum Turki bergabung dengan Pemerintahan Al-Mutawakkil (L). Ilmu Agama Ilmu Tafsir Ilmu Kalam Ilmu Hadist Ilmu Tasawuf Ilmu Fiqih Ilmu Kedokteran Ilmu Filsafat Ilmu Matematika Ilmu Astronomi Filsafat Al Farabi Al Kindi Ibnu Sina Al Ghozali Ibnu Tufail Ibnu Bajah Ibnu Rusyd Kedokteran Jabbir Bin Hayan (Tuan Kimia) Ibnu Sahal Ar Razi (penemu mesiu) Hunain bin Ishak Thabit Ibnu Qurra Matematika Muhammad binwar Musa al-Kurra huruf nol) yang a bukunya Aljabar, Geometri, Ilmu Matematika, Umar bin Farukhan (bukunya Quadripartitum), Banu Musa (ilmu mengukur permukaan, datar dan bulat) Ilmu Falak Abu Masyar al-Falaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul Falak) Jabir Batany (membangun teleskop) Raihan Bairuny (bukunya al-Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah, Istikhrajul Autad dan lain-lain). Astronomi untuk al-Farazi (pencipta Astro Lobe) al-Gattani/Albetagnius al-Farghoni atau Alfragenius Keindahan Takdir Melalui Penyerahan Diri Pada Allah 16 ASAL USUL TAFSIR tafsir bi al-ra’yi, yaitu. penafsiran dengan pemikiran dan pendapat, seperti Tafsir Al-Kasysyaf karya Az-Zamakhsyariy tafsir bi al-ma’tsur, yaitu. penafsiran Al-Qur’an dan sejarah Nabi. dan para sahabatnya, seperti Tafsir al-Jami’ul Bayan karya Attabariy Abu Yazid al-Bistami tahun 260 H/8, Sufi Persia dan gagasan orisinal tentang wahdatul wujud 73 Al-Junaid tahun 297 H/909 M Al-Hallaj, murid al-Junaid yang tinggal di H/M, mencetuskan konsep hulul. yaitu konsep wahdatul wujud Al -Ghazali hidup dengan Marifahnya Imam Abu Hanifah (M) Imam Malik (M) Imam Syafi’i (M) Imam Ahmad bin Hambal (M) Ilmu Kalam Mutazillah Tokoh Abu al-Huzail al-Allaf (H /M) Tokoh Mutazillah Al-Nazzam (H/ M) Tokoh Asy’ariyah Abu al-Hasan al-Asy’ari (L) Al-Ghozali Ibnu Tufail Al Biruni Ibnu Sina Al Battani AL-KINDI AL-JAHIDZ AL-KHAWARIZMI JABIR BIN HAYYAN AL-JAZARI AL-FARABI Ibnu Haitam Ibnu ZUHR Ibnu Khaldun Ibnu Baja MAIMONDES Pusat dunia Islam pada masa Daulah Abbasiyah adalah: a. Kota Bagdad, ibu kota Kerajaan Abbasiyah didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun 762 M. Kota ini terletak di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan kota Bagdad terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786 – 809 M) dan putranya al-Ma’mun (813 – 833 M). B. Kota Samarra terletak di tepi timur Sungai Tigris, 60 kilometer dari kota Bagdad. Di kota ini terdapat 17 istana kecil yang menjadi contoh arsitektur Islam di kota lain. Kemajuan tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, namun juga dunia dalam seluruh aspek dunia, seperti: kendali pemerintah dan badan-badannya, sistem kendali militer, kendali antariksa pemerintah, pertanian, perdagangan dan industri, Islamisasi pemerintahan, kajian-kajian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. kedokteran, astronomi, matematika, geografi, sejarah, filsafat Islam, agama, yurisprudensi (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan terjemahan serta pendidikan, seni, arsitektur, termasuk perpustakaan dasar (kuttab), menengah dan tinggi dan toko buku, toko buku, seni, musik dan desainer. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Arsip Penulis dan tokoh budaya terkenal: Abu Athiyah, Abu Nawas, Abdullah Bin Muqaffa, Al Buthury, Al-Mutanabbi. Musik: Yunus bin Sulaiman, Al Farabi, Khalifah Hakam II, penemu alat musik tiup. Karya yang dibacakan hingga saat ini adalah Kalillah wa Dimna Bid. Masyarakat dan Kemasyarakatan, dialami oleh berbagai suku (Kel. Bermak, Dinasti Buwaihiyah, Dinasti Seljuk) Bid. Pemerintah, Pengangkatan wazir, pembuatan diwanul kitabah oleh Sekretaris Negara, pembentukan angkatan bersenjata (Amirul Umara), hakim ketua. 25 Kemunduran Dinasti Abbasiyah Berakhirnya pemerintahan Seljuk di Bagdad atau penguasa Abbasiyah terjadi pada awal periode kelima. Pada saat ini, penguasa Abbasiyah tidak lagi berada di bawah kendali dinasti mana pun, meskipun banyak dinasti Islam yang berdiri. Masih banyak lagi negara bagian, tapi kebanyakan berupa rumah kecil. Para khalifah Abbasiyah independen dan berkuasa, namun hanya di wilayah sekitar Bagdad. Sempitnya wilayah kekuasaan khalifah menunjukkan kelemahan politiknya. Saat itulah tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulako Khan menyerang Bagdad. Pada tahun 1258 M Bagdad direbut dan dihancurkan dengan sedikit usaha. Mengetahui penemuan-penemuan ilmiah apa saja yang dilakukan para pemikir Muslim di mana-mana pada masa Abbasiyah sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia. A. Baca tentang pertumbuhan budaya selama periode Abbasiyah. B. Sebagai kelompok, cari tahu Apakah Patriarki Merupakan Warisan Islam? Penyerahan diri kepada allah, mendekatkan diri kepada allah, penyerahan diri sepenuhnya kepada allah, doa berserah diri kepada allah katolik, bagaimana cara mendekatkan diri kepada allah, amalan untuk mendekatkan diri kepada allah, doa penyerahan diri kepada allah katolik, doa penyerahan diri kepada tuhan, cara berserah diri kepada allah, jalan mendekatkan diri kepada allah, amalan mendekatkan diri kepada allah, doa penyerahan diri kepada allah News