November 9, 2023 Bangsa Barat Yang Pertama Kali Mencapai Wilayah Maluku Adalah Bangsa Barat Yang Pertama Kali Mencapai Wilayah Maluku Adalah – Terjadi perang besar di Maluku pada dekade kedua abad ke-16 yang dikenal dengan Perang Hitu I. Kedatangan bangsa Portugis menimbulkan konflik dengan kerajaan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1470 yaitu Tanah Hitu. , yang pusat pemerintahannya tidak jauh dari Ambon, lebih tepatnya di daerah Leihitu. Perang ini dimulai pada tahun 1520 dan berlangsung lama. Dalam perjalanannya, Tanah Hitu mulai bosan berhadapan dengan Portugis. Hingga datanglah bantuan dari Pulau Jawa yang diutus oleh Ratu Kalinyamat pada tahun 1565. Beliau adalah pemimpin Jepar yang juga merupakan putra penguasa Kesultanan Demak, Sultan Trenggan (M.C. Ricklefs, Bangsa Barat Yang Pertama Kali Mencapai Wilayah Maluku Adalah Armada pembantu sangat berarti bagi Kerajaan Tanah Hita. Buktinya pada tahun 1575, atau bahkan 10 tahun setelah kedatangan pasukan dari Jepara, Portugis menyerah dan harus meninggalkan Maluku sedikit demi sedikit dan baru selesai sepenuhnya pada tahun 1605. Setidaknya untuk sementara, kawasan kaya rempah tersebut Tanah Luwas Hitu lagi. Penaklukan Kepulauan Banda Oleh Belanda Meski dikalahkan, Portugis tetap memberikan pengaruh di Maluku, termasuk penyebaran agama Katolik – ditambah dengan kehadiran misionaris Kristen Spanyol pada tahun 1546. Tak hanya itu, Portugis tidak pernah diusir dari Maluku. Pada tahun 1575, mereka membangun benteng di Teluk Ambon dan menyebarkan agama Katolik di kawasan itu dan sekitarnya. Keadaan ini membuat maluku terbagi menjadi dua bagian dari segi keyakinan agama: umat Islam terkonsentrasi di utara, termasuk wilayah Tanah Hitu, sedangkan selatan, khususnya di Ambon, didominasi umat Kristen. Empat Pilar Tanah Hitu Sebelum berdirinya Kerajaan Tanah Hitu, agama Islam masuk ke wilayah Kepulauan Maluku sejak awal abad ke-13, namun sudah di bagian utara atau yang sekarang menjadi Provinsi Maluku Utara. Pembawanya adalah seorang Arab bernama Jafar Sadek ( Jafar Sadek menikah dengan seorang perempuan setempat, dan anak dari pernikahan tersebut kemudian mendirikan empat kerajaan di Maluku Utara, yaitu Jailolo, Tidore, Ternate, dan Bacan. Keempat pemerintahan Islam ini dikenal dengan nama Moluku Kie Raha atau “Aliansi 4 Kesultanan”. Ole Ole Akhir Tahun Untuk Nelayan Maluku Agama Islam yang dianut masyarakat Maluku Utara juga menyebar ke pulau-pulau lain di selatan. Pada tahun 1465, seorang Islam dari Kerajaan Jailolo bernama Jamilu dan para pengikutnya datang ke wilayah Hitu dan mendirikan pemerintahan kecil di sana. Jamilu dari Jailolo bukanlah satu-satunya yang menginjakkan kaki di tanah Hitua. Ada tiga rombongan lain yang datang ke Hita dari daerah berbeda. Seperti kelompok Jamilu, mereka juga masuk Islam. Keempat kelompok ini kemudian dikenal sebagai Empat Primordial (R.Z. Leirissa, Rombongan Jamilu merupakan rombongan ketiga yang tiba di Tanah Hita. Sedangkan kelompok pertama adalah kelompok yang dipimpin oleh Pattisilang Binaur. Mereka berasal dari Gunung Binaya (bagian barat Pulau Seram), dan mendirikan sebuah negara di Hituu bernama Soupele. Empat praprima lainnya merupakan kelompok yang dipimpin oleh dua orang pendeta bersaudara bernama Pattikawa (Kyai Daud) dan Pattituri (Kyai Turi). Keduanya disebut-sebut merupakan keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fathimah binti Muhammad. Di Hit, kelompok ini mendirikan tanah di pesisir pantai yang disebut Wapaliti. Sejarah Eksploitasi Rempah Rempah & Abainya Voc Kepada Riset Ilmiah Setelah rombongan Jamilu yang merupakan rombongan ketiga, rombongan keempat datang dari Pulau Seram bagian timur. Kelompok ini dipimpin oleh Kie Patti (Patih Putih) yang mendirikan negara di Hitu dengan nama Olong. Kie Patti sebelumnya belajar manajemen di Tuban, Jawa Timur (Woro Miswati, Kerajaan Islam-demokrasi ini mengalami bentrokan antar kelompok migran Hit. Namun atas saran Jamilu yang bertindak sebagai mediator, keempat unsur Pratama Empat akhirnya sepakat untuk berdamai. Bahkan mereka sepakat untuk bersatu menjadi sebuah kerajaan dengan pemerintahan Islam. Inilah lahirnya Kerajaan Tanah Hitu, kerajaan Islam pertama di Kepulauan Maluku bagian selatan. Lahirnya Kerajaan Tanah Hitu tidak lepas dari proses demokrasi dengan menerapkan konsep musyawarah untuk mufakat. Berdasarkan kesepakatan empat unsur berbeda, disepakati bahwa orang yang dinobatkan sebagai raja pertama Tanah Hitu adalah Zainal Abidin putra Kyai Turi. Zainal Abidin memerintah pada tahun 1470 dengan gelar Upu Latu Sitania ( Kerajaan baru ini semakin kuat setelah bergabungnya negara-negara kecil lainnya yaitu Tomu, Hunut dan Masapal. Oleh karena itu, terdapat tujuh unsur pokok Kerajaan Tanah Hitu yang terhimpun dalam suatu tatanan adat yang dikenal dengan nama Uli Halawan atau Perusahaan Emas. Timeline Kedatangan Bangsa Barat Di Indonesia Persatuan sangat diperlukan karena wilayah Tanah Hitu sangat kaya akan rempah-rempah dan menjadi pasar perdagangan yang sangat ramai. Para saudagar dari Jawa, Malaya, bahkan Tiongkok, Arab, dan Persia datang berdagang. Hal ini pula yang membuat Portugis berambisi menguasai Tanah Hita meski gagal. Penjajah tersingkir.Setelah Portugis mundur, giliran Belanda yang datang pada akhir abad ke-16. Mereka jelas lebih pintar dari Portugis dengan membangun benteng pertahanan di bagian luar barat wilayah Kerajaan Tanah Hitu. Faktanya, Belanda berhasil merebut Ambon pada tahun 1605 tak lama setelah berdirinya VOC tiga tahun sebelumnya ( Setelah serangkaian perselisihan kecil, perang besar kembali terjadi di Maluku untuk kedua kalinya. Perang ini kemudian dikenal dengan Perang Hitu II yang berlangsung selama satu dekade, yaitu pada tahun 1634 hingga 1643 (Ziwar Efendija, 1987:4). Perang ini dikenal juga dengan nama Perang Kapaha atau Perang Wawane yang dipimpin oleh Kapten Pattiwane, panglima perang Tanah Hitu. Indonesia Dijajah 350 Tahun Oleh Belanda, Masa Sih? Ia gagal mengulangi kemenangan melawan Portugis. Kali ini Belanda atau VOC yang menang. Hampir seluruh wilayah kerajaan direbut oleh VOC yang melanjutkan kekuasaannya dengan memberlakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Tanah Hit, serta di seluruh Maluku. Setelah Kapten Pattiwane dikalahkan, Kapten Teluka Besi melanjutkan perlawanan, namun ia hanya bertahan selama 3 tahun. Sejak tahun 1646, VOC menunjuk beberapa penguasa lokal yang merupakan rakyat pilihannya untuk semakin melemahkan Kerajaan Tanah Hitu. Hingga akhirnya Kerajaan Tanah Hitu runtuh total setelah raja terakhirnya, Hunilamu bergelar Latu Sitania VI, meninggal pada tahun 1682. Belanda yang berkedudukan di Ambon menguasai sepenuhnya Tanah Hitu sejak ratusan tahun lalu. Sekelompok penjelajah Eropa dari Portugal pertama kali memasuki kawasan nusantara pada tahun 1511 dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Sejarah mencatat bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang masuk ke wilayah nusantara, khususnya Kesultanan Malaka. Sejak abad ke-15, Portugis menjelajahi lautan dan memiliki angkatan laut yang kuat. Ketika mengetahui bahwa ada negeri yang kaya akan rempah-rempah di ujung timur Asia, Raja Manuel I mengundang Vasco da Gama, seorang navigator Portugis yang berpengalaman, untuk melakukan ekspedisi menjelajahi lautan. Contoh Soal Materi Tentang Kedatangan Bangsa Barat Tujuan utama ekspedisi Portugis adalah mencari rempah-rempah yang menjadi komoditas berharga di Eropa. Negara-negara Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat-obatan, wewangian dan yang terpenting sebagai pengawet makanan dan bumbu masakan. Menyimpan makanan merupakan kebutuhan penting di Eropa saat musim dingin tiba. Ekspedisi yang dipimpin oleh Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari pelabuhan Lisbon. Sekelompok kapal Portugis berusaha mencari tempat asal rempah-rempah (Nusantara) melalui jalur yang ditempuh Bartholomeus Diaz. Nama belakangnya adalah seorang penjelajah Portugis yang mencapai ujung paling selatan benua Afrika dan singgah di Tanjung Harapan. Maka sekelompok kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama memulai penjelajahannya menuju tempat yang sekarang dikenal sebagai Afrika Selatan. Di Tanjung Harapan, Vasco da Gama mempekerjakan pelaut Moor yang berlayar ke Asia Timur Jauh untuk bertindak sebagai pemandu. Pada tahun 1498, rakyat Vasco da Gama mencapai Kalikut dan Goa, bagian dari India. Vasco da Gama saat itu tinggal di India karena percaya bahwa tempat tersebut adalah Hindia Timur, negara penghasil rempah-rempah. Namun, setelah beberapa tahun tinggal, ia menyadari bahwa tempat tersebut bukanlah penghasil rempah-rempah sesungguhnya. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia Oleh karena itu, Portugis mengirimkan ekspedisi tambahan di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Kapal Portugis datang ke Malaka dengan kapal yang dilengkapi perlengkapan perang, seperti senjata dan meriam. Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil merebut Malaka dan mulai memasuki wilayah nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India (Hindia). Portugis segera mengetahui bahwa nusantara adalah negara penghasil rempah-rempah, khususnya wilayah Maluku. Ternyata anak buah Alfonso de Albequerque punya ambisi lebih besar dari sekadar berjualan rempah-rempah. Portugis kemudian menyerang Kesultanan Malaka dan merebut wilayah yang memberi mereka monopoli perdagangan rempah-rempah. Mereka bisa saja melakukan monopoli karena menguasai pelabuhan-pelabuhan utama di Selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan nusantara dengan dunia luar. Tak heran jika banyak pihak yang menentangnya setelah Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511. Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang mengirimkan kapal ke Malaka pada tahun 1512 untuk melawan Portugis. Serangan yang dipimpin Pati Unus jelas gagal menghalau Portugis. Sejarah Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Karena mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dan teknologi yang lebih maju, Portugis selalu mampu meredam segala perlawanan yang dilancarkan kerajaan-kerajaan nusantara. Hal ini pula yang memperkuat Portugis dan berusaha terus memperluas wilayahnya di wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah menguasai Malaka, Portugis mengirimkan ekspedisi berikutnya di bawah pimpinan d’Abreu untuk mengunjungi Indonesia bagian timur, yang pada saat itu kaya akan rempah-rempah. Pada tahun 1512, mereka tiba di Maluku dan diterima oleh Sultan Ternate. Saat itu Kesultanan Ternate sedang berperang dengan Tidore. Sultan Ternate meminta pasukan Portugis yang bersenjata lengkap membantu mereka berperang melawan Tidore. Sebagai imbalannya, Portugis diizinkan membangun benteng dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang dikuasai Ternate. Dari Ternate, kapal-kapal Portugis mampu menguasai perdagangan rempah-rempah, khususnya yang berasal dari Indonesia bagian timur. Kemudian pada tahun 1522, mereka melakukan ekspedisi tambahan ke wilayah Pajajaran di Pulau Jawa dan menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda yang diabadikan di Padra. Kedatangan Bangsa Barat Tujuh tahun sebelum menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda, Alfonso de Albequerque – pemimpin kapal Portugis yang pertama kali masuk ke nusantara – meninggal dunia di kota kuno Goa India pada 16 Desember 1515, tepat 506 tahun yang lalu sekarang. Hal inilah yang menjadi penyebab bencana di Kesultanan Malaka dan banyak daerah lain di nusantara. ========== Artikel ini pertama kali diterbitkan pada 28 September Ayat yang pertama kali turun, bangsa yang pertama kali datang ke indonesia, pance pondaag yang pertama kali, bangsa eropa yang pertama kali datang ke indonesia adalah, bangsa yang pertama kali melakukan migrasi ke indonesia adalah, surat yang pertama kali diturunkan, bangsa eropa yang pertama kali datang ke indonesia, bangsa eropa yang pertama kali mendarat di indonesia adalah, uang logam pertama kali dibuat oleh bangsa, surat yang pertama kali turun, bangsa yang pertama kali melakukan migrasi ke indonesia, kunci gitar yang pertama kali News