August 23, 2024 Jelaskan 3 Faktor Yang Mendasari Kecenderungan Tersebut Jelaskan 3 Faktor Yang Mendasari Kecenderungan Tersebut – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat buku flip Anda sendiri Sosiologi : Eksplorasi Fenomena Sosial dalam Masyarakat Kelas X 42 Ada kontak sosial, interaksi yang meliputi kontak primer melalui kontak tatap muka (face to face) dan kontak sekunder yaitu kontak sosial yang dimediasi melalui telepon, orang lain dan surat kabar; b Adanya komunikasi sosial, baik langsung (tanpa mediasi) maupun tidak langsung, yaitu melalui media komunikasi. Komunikasi tidak selalu diikuti dengan kontak. Misalnya, ketika Anda harus berbicara, seseorang akan menemui orang yang Anda ajak bicara. Untuk berkomunikasi berarti harus menghubungi terlebih dahulu. 2. Faktor Interaksi Sosial Pernahkah Anda bertemu seseorang yang menatap Anda tapi kemudian pergi? Tentu saja saya punya. Dalam acara ini, ada acara kontak (saling memandang) tetapi tidak ada percakapan. Apa yang mendorong terjadinya interaksi sosial dipengaruhi (didorong) oleh faktor-faktor di luar diri individu. Ada empat faktor yang menjadi dasar terjadinya proses interaksi sosial sebagai berikut. id Meniru berarti meniru perilaku dan tindakan orang lain. Sebagai suatu proses, peniruan dapat mempunyai arti positif apabila merupakan perilaku pribadi yang baik sesuai dengan nilai dan norma masyarakat yang ditiru. Namun peniruan juga dapat berkonotasi negatif jika sosok individu yang ditiru merupakan perilaku yang tidak baik atau menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya sebagai berikut. 1) Siswa meniru penampilan selebriti di televisi, seperti memakai rambut gondrong (panjang), memakai anting, gelang, dan kalung secara berlebihan. Tindakan tersebut dapat mengundang reaksi dari orang-orang yang menganggap penampilan tidak tertib atau sembrono. 2) Seorang anak kecil mulai mengucapkan kata-kata yang telah diajarkan ayah atau ibunya kepadanya. Ada beberapa syarat seseorang dapat meniru, yaitu: 1) minat dan perhatian yang cukup besar terhadap objek yang akan ditiru; 2) ada kecenderungan untuk menghargai hal-hal yang ditiru; 3) Objek yang ditiru memiliki imbalan sosial yang tinggi. b. Sugesti Sugesti adalah proses dimana seseorang menerima sikap atau perilaku orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Akibatnya, pihak yang terpengaruh akan termotivasi untuk mengikuti sudut pandang ini dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir dua kali. Misalnya seorang siswa bolos sekolah karena diajak main oleh temannya. Menerima dan melaksanakan ajakan itu tanpa memperhatikan manfaatnya. Rekomendasi biasanya dibuat oleh orang yang berwibawa atau memiliki banyak pengaruh di lingkungan sosialnya. Namun, sugesti bisa datang dari kelompok yang lebih besar (mayoritas) ke kelompok yang lebih kecil (minoritas) atau bahkan dari orang dewasa. Cepat atau lambat, proses proposal sangat bergantung pada penelitian. Proses peniruan jika diarahkan pada hal-hal yang positif dapat menambah wawasan/pelajaran bagi kita. Berikan contoh imitasi yang berhubungan dengan kewirausahaan. Zoom Saran Kerumunan Saran Negatif Saran Reputasi Jelaskan 3 Faktor Yang Mendasari Kecenderungan Tersebut Interaksi sosial dalam perkembangan ketertiban dan mobilitas sosial tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual dan kondisi fisik seseorang 43. Misalnya, seorang kakak mungkin lebih mudah mendorong adiknya untuk giat belajar agar menjadi anak yang cerdas, bukan yang lain jalan memutar. Proposal dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Sugesti massa adalah penerimaan bukan berdasarkan logika tetapi karena keanggotaan atau massa. Misalnya tawuran antar pelajar. Siswa yang terlibat tawuran biasanya dilakukan atas dasar rasa kekeluargaan. 2) Proposal negatif (proposal negatif) dimaksudkan untuk menciptakan beberapa tekanan atau pembatasan. Misalnya, seorang pemuda akan mengancam pacarnya jika cintanya beralih ke pemuda lain, agar kekasih pemuda itu mau menurut. 3) Proposal reputasi adalah proposal yang muncul sebagai akibat dari reputasi orang lain. Misalnya, seorang tokoh masyarakat menganjurkan agar seluruh warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, sehingga usulan ini dilaksanakan tanpa pikir panjang. c Identitas adalah kecenderungan seseorang untuk menyerupai orang lain. Identifikasi merupakan bentuk lain dari proses imitasi dan proses sugesti yang memiliki pengaruh sangat kuat. Orang lain yang menjadi target identifikasi disebut idola. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasi diri dengan penyanyi terkenal yang dia kagumi. Setelah itu, ia akan mencoba mengubah penampilannya menjadi penyanyi idamannya, mulai dari gaya rambut, pakaian, gaya berbicara, bahkan makanan kesukaannya. Sikap, perilaku, keyakinan, dan gaya hidup yang menjadi idola juga akan menciptakan identitas institusional dan organik bagi para pelaku yang sangat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadiannya. d.Empati Empati merupakan faktor yang sangat penting dalam proses interaksi sosial, yang menentukan proses selanjutnya. Empati adalah proses yang membuat seseorang merasa tertarik pada orang lain. Ketertarikan ini didasarkan pada keinginan untuk memahami pihak lain dan memahami perasaannya atau bekerja sama dengannya. Dengan demikian empati tidak didasarkan pada dasar rasional yang logis, tetapi pada penilaian perasaan yang murni seperti dalam proses identifikasi. Misalnya belasungkawa dan belasungkawa kepada teman-teman yang mengalami musibah; Selamat bagi yang beruntung dan berbahagia. Dibandingkan dengan tiga faktor interaksi sosial sebelumnya, empati muncul melalui proses yang relatif lambat, namun efek empati sangat mendalam dan bertahan lama. Untuk memiliki empati, harus ada saling pengertian antara kedua belah pihak. Salah satu pihak secara terbuka mengungkapkan pikiran atau perasaannya. Karena pihak lain bersedia menerimanya. Karena itu, empati bisa menjadi dasar persahabatan. Sumber: TEMPO, November 2005 Gambar 3.3 Pengabdian kepada masyarakat Contoh proposisi prestise yang diberikan kepala desa kepada masyarakatnya adalah dalam bentuk kegiatan gotong royong membangun sarana dan prasarana desa. Zoom simulasi pengenalan empatik Uas Pih Raka Dikonversi Sosiologi: Eksplorasi Fenomena Sosial dalam Masyarakat Kelas X 44 3. Pola Interaksi Sosial Bentuk-bentuk interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok bersifat dinamis dan memiliki pola yang pasti. Jika interaksi sosial dilakukan berulang-ulang menurut pola yang sama dan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, maka akan terbentuk hubungan sosial yang relatif terjalin dengan baik. Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a Berdasarkan status sosial (status) dan peran. Misalnya, cara seorang guru memperlakukan muridnya mencerminkan perilaku guru tersebut. Di sisi lain, siswa harus mematuhi guru mereka. b adalah kegiatan yang berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan sebelumnya. Misalnya, melalui interaksi seseorang melakukan penyesuaian, asimilasi, menjalin kerja sama, bersaing, konflik, dll. c memiliki mobilitas. Artinya, dalam proses interaksi sosial, terdapat berbagai keadaan nilai sosial yang diolah, menuju kesempurnaan sekaligus kehancuran. Misalnya, penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat dapat menciptakan tatanan sosial. d.Tidak mengetahui waktu, tempat dan keadaan secara pasti. Artinya interaksi sosial dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Misalnya, sekolah yang terkenal disiplin dan tertib serta amanah masyarakat pernah dicemarkan karena salah satu siswanya melakukan perbuatan asusila. Klasifikasi interaksi sosial. Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial dapat digolongkan menjadi tiga pola, yaitu sebagai berikut. a Pola interaksi personal-personal Dalam mekanismenya, interaksi ini dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan, sehingga mengakibatkan munculnya beberapa fenomena seperti jarak sosial, perasaan simpati dan antagonisme, intensitas dan frekuensi interaksi. Jarak sosial sangat dipengaruhi oleh status dan peran sosial. Artinya semakin besar perbedaan status sosial maka semakin besar pula jarak sosialnya dan sebaliknya. Anda mungkin menyaksikan si “kaya” (superior) lebih memilih menjauhkan diri dari si “miskin” (inferior) dalam pergaulan sehari-hari karena perbedaan status sosial di antara mereka. Jika jarak sosial relatif besar, pola interaksinya vertikal, sebaliknya jika jarak sosialnya kecil (tidak terlihat), hubungan sosial terjadi secara horizontal. Empati seseorang didasarkan pada kesamaan perasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Sikap ini juga dapat diartikan sebagai perasaan kagum atau gembira terhadap pihak lain ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan atau terjadi interaksi antara keduanya. Sedangkan antipati muncul karena adanya perbedaan penafsiran terhadap sesuatu yang menimbulkan perasaan yang berbeda dengan pihak lain. Sumber: Tempo, 29 Agustus 2004 Gambar 3.4 Proses Belajar Mengajar Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru berfungsi sebagai pengajar yang menyampaikan ilmu kepada siswanya. Zoom Superior Imperious Frequency Intensitas Konteks Sosiologi Di antara berbagai pendekatan yang digunakan untuk mempelajari interaksi sosial, terdapat pendekatan yang dikenal dengan interaksionisme simbolik. Pendekatan ini berawal dari ide George Herbert Mead. Interaksi sosial dalam perkembangan ketertiban dan mobilitas sosial 45 Skema 3.1 Sosiometri Gambar 5: Sosiometri dalam mengukur keintiman individu Sekunder Primer Sosial kekerabatan Penelitian kepribadian individu Apa yang Anda sukai, intensitas organisasi atau intensitas pembelajaran? Jika Anda bisa menyeimbangkan, bagaimana Anda menghubungkannya? Berikan penjelasan. Pola Lingkaran Pola Huruf X Pola Huruf Y Pola Pola Garis Lurus Skema 3.2 Jenis Pola Interaksi Dua bersaudara tidak saling mengenal karena intensitas dan frekuensi interaksi di antara mereka tidak ada atau jarang. Namun, dua orang yang baru bertemu bisa menjadi teman bahkan saudara karena intensitas dan frekuensi interaksi mereka yang sering. Pola interaksi pribadi dengan individu menekankan pada aspek individu, dimana setiap perilaku didasarkan pada keinginan dan tujuan individu, dipengaruhi oleh sosio-psikologi individu, dan akibat dari hubungan tersebut menjadi tanggung jawabnya. Misalnya, seseorang menawar barang dengan pedagang kaki lima; Dua orang cinta; Orang-orang bertemu di jalan dan saling menyapa. Untuk mengukur identitas seseorang biasanya digunakan sosiometri, seperti terlihat pada bagan di bawah ini. Berikut ini dapat dilihat dari sosiometri. 1) Semakin sering seseorang bergaul dengan orang lain, semakin baik hubungannya. Sebaliknya, lebih atau kurang sosial Jelaskan berbagai macam kecenderungan kesalahan yang terjadi dalam proses penilaian kinerja karyawan, jelaskan faktor yang membuat wirausaha mencapai keberhasilan dalam usahanya, pada usus besar terdapat bakteri bersifat apakah bakteri tersebut jelaskan, jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim, jelaskan beberapa hal hal yang mendasari terbentuknya organisasi regional asean, voc adalah negara dalam negara jelaskan maksud pernyataan tersebut, jelaskan faktor, jelaskan jenis persendian tersebut, jelaskan pengaruh faktor lokasi dalam perkembangan industri, jelaskan faktor pembentukan tanah, jelaskan makna lambang sila pancasila tersebut, jelaskan faktor penyebab diare secara umum News